Thursday, 04 Sep 2025

Angkutan Barang KAI Tembus 45,25 Juta Ton hingga Agustus 2025, Batu Bara Jadi Komoditas Utama

2 minutes reading
Thursday, 4 Sep 2025 15:39 0 4 admin

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif pada sektor angkutan barang. Sepanjang Januari–Agustus 2025, volume angkutan barang KAI mencapai 45.257.245 ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 45.073.608 ton. Khusus pada Agustus 2025, volume angkutan mencapai 6.026.111 ton.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa mayoritas angkutan barang didominasi oleh komoditas batu bara dengan total 37.472.881 ton atau 82,80% dari keseluruhan angkutan.

“Batu bara dari Sumatera Selatan menjadi tulang punggung pasokan energi bagi pembangkit listrik di Pulau Jawa dan Bali. Keberhasilan ini bukan hanya capaian operasional, tetapi juga bentuk kontribusi nyata KAI dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Anne.

Keunggulan moda kereta api yang mampu mengangkut barang dalam kapasitas besar dengan efisiensi tinggi menjadi faktor utama pencapaian tersebut. Di Pulau Jawa, satu rangkaian KA barang dapat menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas masing-masing 42 ton, sementara di Sumatera Selatan efisiensi semakin tinggi dengan rangkaian hingga 61 gerbong. KAI juga secara konsisten menjaga standar layanan melalui SDM bersertifikasi, inspeksi sarana-prasarana secara berkala, serta pengendalian operasional yang ketat untuk memastikan keamanan dan ketepatan waktu.

Menurut Anne, angkutan barang KAI kini memegang peran vital dalam mendukung kelancaran logistik nasional, baik energi maupun kebutuhan industri. Ke depan, KAI menargetkan perannya berkembang menjadi bagian dari jaringan logistik global. “Dengan kapasitas yang terus ditingkatkan serta pengembangan simpul logistik baru, KAI siap hadir sebagai logistic solution yang mendukung daya saing Indonesia di pasar internasional,” jelasnya.

KAI juga menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang sebesar 15% pada 2029, dengan proyeksi angkutan batu bara mencapai 111,2 juta ton dan komoditas non-batu bara sebesar 10,9 juta ton. Strategi ini akan ditopang oleh pengembangan simpul logistik strategis, seperti Terminal Tarahan II di Sumatera Selatan dengan kapasitas hingga 18 juta ton batu bara, serta perluasan fasilitas di Kertapati dengan tambahan kapasitas 7 juta ton.

“Sumatera Selatan akan menjadi pilar utama peningkatan angkutan barang KAI dalam lima tahun ke depan dengan potensi tambahan hingga 27,8 juta ton. Hal ini memperkuat peran KAI sebagai mitra logistik andal bagi pertumbuhan ekonomi sekaligus keberlanjutan,” tutup Anne.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA